Hikmah hari ini aku dapat dalam perjalananku pulang dari sekretariat PCIM Kairo ke rumahku di Rabea el-Adawea. Aku menunggu bis di halte Bawwabah II. Ketika itu, jam di hape Nokia 8250 [baca: hape keren]-ku, menunjukkan angka 23:00. Sudah larut, capai. Angin musim pancaroba juga tak bersahabat. Alhamdulillah, setelah beberapa lama bis tanggung 87 lewat. Tanpa pikir panjang, aku naik.
Mendekati perempatan di Hay Sabi', sang petugas pemeriksa tiket yang berumur 50 tahunan terlibat "kontak kata" [gantinya frase "kontak senjata"] alias adu mulut dengan penumpang seumurnya. Suara-suara meninggi. Beberapa penumpang mencoba melerai keduanya, ada juga yang hanya berkomentar pendek.
Aku apatis. Tak mau tahu. Cuman aku heran, malam sudah larut, bekerja seharian sudah cukup menguras tenaga. Lantas mengapa kita membuang sisa-sisa tenaga hanya untuk perkara sepele? Apa yang akan kita dapatkan dari pertengkaran? Pentingkah? Namun tampaknya amarah telah membutakan akal dan nurani...
Di saat itulah, lamat-lamat kudengar suara bergaung di telingaku...
"Jikalau benar bahwa kemarahan adalah ledakan energi yang amat kuat, maka kekuatan yang dapat meredam amarah itu jauh lebih dahsyat."
Benar sabda Rasulullah Saw. bahwa orang yang kuat itu bukanlah orang yang mampu mengeluarkan semua tenaganya untuk marah, tapi orang yang bisa menahan amarahnya ketika dia mampu meledak. Orang yang mampu memaafkan saat mampu membalas. Orang yang mampu melihat dan mengakui sisi baik seterunya.
Kesabaran bukanlah sifat lemah dan defensif.
Justru sabar adalah kekuatan diri dan sikap proaktif.
Orang yang mampu bersabar tidak dikendalikan oleh keadaan dan kondisi di sekitarnya. Ia mampu mengambil keputusannya sendiri. Keputusan untuk memberontak pada tekanan dan amarah.
Orang yang mampu bersabar adalah orang hebat. Ia mampu mengendalikan dirinya sendiri sekalipun keadaan memaksanya untuk emosi. Ia mampu meredam nafsu dan mendinginkan otaknya untuk tetap berpikir jernih.
Dan seperti pesan Bapakku [and I'm proud to be your son],
kesabaran tidaklah terbatas.
Namun kekuatan manusia untuk bersabarlah
yang harus dilatih...